Menurut saya, beladiri berfungsi sebagai alat bagi setiap organisme untuk bisa bertahan hidup dan menghasilkan keturunan. Namun, manusia adalah makhluk kompleks yang memiliki akal untuk melakukan suatu kebajikan. Jadi, beladiri bukan hanya untuk bertahan hidup, tetapi untuk mempertahankan dan melestarikan kebaikan-kebaikan hingga generasi yang akan datang.
Berdasarkan itu, beladiri dapat diartikan sebagai alat yang digunakan manusia untuk mempertahankan serta melestarikan hidup dan kebaikan. Namun, beladiri bukan hanya sebatas menggunakan otot semata sebagaimana yang telah lazim. Sebab, otot tidak selalu bisa digunakan dalam berbagai keadaan. Misal, ketika kita dibegal oleh 10 orang dengan senjata tajam. Kalau kita hanya mengandalkan otot, kita mungkin akan kalah. Namun, jika kita mempunyai kecerdasan, maka kita bisa mengatur rencana yang tepat supaya dapat terlepas dari ancaman ini.
![]() |
| Dua Orang sedang Bertarung |
Selain itu, mengandalkan otot semata juga bisa menimbulkan masalah. Misal, ketika kita berbeda pendapat dengan orang lain dalam perbedaan yang masih bisa diatasi tidak dengan otot, tetapi kita gunakan otot untuk mempertahankan pendapat kita. Hal ini justru menjadi bumerang bagi diri kita sendiri. Oleh sebab itu, beladiri bukan hanya sebatas otot, tetapi melingkupi segala hal yang dapat mempertahankan hidup dan kebaikan. Apabila terjadi perselisihan untuk mencapai kedua hal tersebut, maka pilihlah jalan paling baik untuk mencapai dua hal tersebut.
Namun, ada masalah di sini. Apabila dalam suatu masyarakat yang majemuk terjadi perbedaan atau perselisihan untuk mencapai kebertahanan hidup dan kebaikan, mana yang harus punah dan mana yang harus bertahan? Kebaikan sendiri terkadang tergantung setiap individu. Misal, ada seseorang yang memiliki tujuan untuk menjadi ulama, maka mempelajari agama secara mendalam adalah hal yang baik untuk dia. Sementara itu, ada orang lain yang memiliki tujuan untuk menjadi saintis, tentu belajar sains adalah hal yang lebih baik bagi mereka.
Cara mengatasi masalah perbedaan pandangan baik buruk terhadap nilai dan tujuan seseorang adalah dengan memberi manfaat bagi sekitar sebetapa pun perbedaan kebaikan yang dianut. Namun, bukankah ada kebermanfaatan di satu tempat, tetapi juga bisa membuat keburukan di tempat lain? Misal, membantu negara menumpas pemberontak, apakah hal itu juga akan merugikan pemberontak itu? Belum lagi anak istrinya yang tidak mengetahui bahwa ayah atau suaminya adalah pemberontak?
Jadi, hal yang perlu dilakukan adalah sebisa mungkin mencari yang paling banyak manfaatnya dan paling sedikit mudharatnya sesuai situasi yang ada. Urusan mudharat yang kecil itu adalah kelemahan kita sebagai manusia. Oleh sebab itu, setiap insan yang belajar beladiri harus memiliki kemampuan yang memadai untuk mencapai dua hal utama, mempertahankan dan melestarikan kebaikan serta kehidupan. Tidak peduli sebetapa berbeda tujuan dan nilai yang dianut, kebermanfaatan adalah kebaikan yang terpenting dalam suatu masyarakat. Selain itu, bukan hanya fisik yang perlu dilatih, tetapi akal untuk mencapai itu semua juga perlu dilatih.

