Tahun 2023 sudah berlalu dan tahun 2024 sudah dimulai. Momen pergantian tahun kerap kali dimanfaatkan oleh sebagian orang untuk merencanakan resolusi tahunannya. Resolusi ini akan menjadi tujuan yang harus mereka capai dalam satu tahun ke depan. Namun, tidak semua orang-orang tersebut tahu bagaimana cara merancang tujuan yang baik.
![]() |
| Anak Panah Tepat Mengenai Targetnya |
Merancang tujuan yang baik berfungsi di berbagai aspek kehidupan, mulai dari aspek personal sampai aspek kenegaraan. Hal ini juga berguna di aspek pendidikan, seperti merancang tujuan pembelajaran yang baik dalam rangka menjadi guru yang baik bagi anak-anak. Dalam aspek kenegaraan, hal ini bermanfaat untuk merancang program kerja dalam rangka mencapai visi dan misi seorang pejabat. Inilah yang membuat hal tersebut penting untuk dibahas.
Tujuan merupakan pernyataan konkret tentang hasil yang ingin dicapai seseorang dalam jangka waktu tertentu. Tujuan akan memberikan arah, motivasi, dan fokus pada tindakan kita sehari-hari. Tujuan yang baik harus spesifik, dapat diukur, dapat dicapai, relevan, dan memiliki batas waktu yang jelas. Kriteria tersebut bertujuan untuk membuatnya lebih mudah dicapai.
![]() |
| SMART Goal Setting (Sumber: Product Plan) |
Sebelum itu, penting untuk diingat bahwa yang dibahas di sini adalah tujuan yang memiliki jangka waktu tertentu dan spesifik (dalam bahasa Inggris disebut goal), bukan tujuan hidup secara keseluruhan (dalam bahasa Inggris disebut purpose). Tulisan ini akan membedakan antara kedua tujuan tersebut. Goal akan dituliskan sebagai "tujuan", sedangkan purpose akan dituliskan sebagai "tujuan".
Bagaimana Cara Membuat Tujuan yang Baik?
1. Buatlah Tujuan yang Spesifik
Tujuan yang baik haruslah spesifik. Artinya, tujuan tersebut harus dinyatakan dengan jelas dan detail. Sebagai contoh, alih-alih menyatakan "Ingin meningkatkan kondisi keuangan", lebih baik menyebutkan "Mengumpulkan tabungan sebesar 10 juta rupiah dalam enam bulan ke depan". Tujuan yang spesifik akan menjadi panduan yang lebih jelas tentang apa yang perlu dilakukan.
2. Buatlah Tujuan yang Dapat Diukur (Measurable)
Tujuan yang baik harus dapat diukur sehingga kemajuan yang telah dicapai dapat terlihat. Selain itu, tujuan yang dapat diukur memungkinkan seseorang tahu dengan pasti apakah tujuannya sudah tercapai atau belum. Contoh pengukuran bisa berupa jumlah uang yang berhasil dihemat setiap bulan atau berat badan yang berhasil dikurangi dalam jangka waktu tertentu.
Misal, Andi memiliki tujuan untuk membaca 12 buku dalam waktu satu tahun ini. Jumlah buku yang dibaca merupakan ukuran keberhasilan tujuan yang telah ia buat. Andi juga dapat memantau kemajuan tujuannya dengan melihat berapa banyak buku yang telah ia baca.
3. Buatlah Tujuan yang Dapat Dicapai (Achievable)
Tujuan yang baik haruslah dapat dicapai. Meskipun ambisi tinggi seringkali positif, tujuan yang terlalu sulit atau tidak realistis dapat membuat kita kehilangan semangat. Pertimbangkan kapasitas dan sumber daya yang kita miliki, serta pastikan tujuan tersebut merupakan tantangan yang dapat diatasi.
Dalam teori flow, seseorang akan merasa benar-benar tenggelam ke dalam suatu pekerjaan jika tantangan dalam pekerjaan tersebut tidak terlalu mudah atau sulit. Kalau terlalu mudah, ia akan bosan, jika terlalu sulit, ia akan mengalami distress. Tujuan yang dapat dicapai memungkinkan seseorang untuk masuk ke dalam kondisi tersebut ketika berusaha mencapainya.
4. Buatlah Tujuan yang Relevan
Tujuan harus relevan dengan nilai-nilai, kebutuhan, keinginan, dan makna hidup seseorang. Tujuan yang ditetapkan hendaknya memiliki makna dalam konteks hidup kita secara keseluruhan. Tujuan yang relevan akan memberikan motivasi intrinsik yang kuat untuk terus berusaha mencapainya.
Studi menunjukkan bahwa tujuan hidup secara keseluruhan dapat meningkatkan motivasi seseorang. Temuan dari studi cross-sectional yang dilakukan oleh Steger dan rekan-rekanya (2006) menyebutkan bahwa individu dengan tujuan hidup yang kuat lebih aktif dan termotivasi dalam pekerjaan mereka. Selain itu, orang-orang ini melaporkan tingkat kepuasan kerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang memiliki tujuan hidup yang kurang kuat.
5. Buatlah Tujuan dengan Batas Waktu yang Jelas
Tujuan yang baik harus memiliki batas waktu yang jelas. Misal, bukan hanya mengatakan "Ingin belajar bahasa baru", tetapi "Belajar bahasa Prancis selama 30 menit setiap hari selama enam bulan". Batas waktu membantu menciptakan rasa tanggung jawab dalam mencapai tujuan. Batas waktu juga dapat memberikan rasa urgent pada suatu tugas sehingga menimbulkan dorongan untuk menyelesaikannya.
Tujuan yang baik adalah tujuan yang spesifik, dapat diukur, dapat dicapai, relevan, dan memiliki batas waktu yang jelas. Kerangka ini dapat digunakan dalam menyusun resolusi tahun baru supaya tujuan tersebut memiliki kualitas yang baik. Harapannya, tujuan yang dibuat akan membuat resolusi tahun baru lebih mudah tercapai.


